Rabu, 05 Oktober 2011

Peribahasa


Peribahasa adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung pengertian tertentu, bidal, pepatah. Beberapa peribahasa merupakan perumpamaan yaitu perbandingan makna yang sangat jelas karena didahului oleh perkataan "seolah-olah", "ibarat", "bak", "seperti", "laksana", "macam", "bagai", dan "umpama"
(peribahasa)=(arti peribahasanya)

Contoh
1.       Ada air ada ikan=Dimanapun kita tinggal,rezeki akan selalu ada
2.       Ada gula ada semut=Dimana banyak kesenangan disitulah banyak orang datang
3.       Ada rotan ada duri=kesenangan tentu ada kesusahan
4.       Ada ubi ada talas,ada budi ada balas=kejahatan dibalas dengan kejahatan,kebikkan dibalas dengan kebaikkan
5.       Ada udang di balik batu=ada suatu maksud yang tersembunyi
6.       Air beriak tanda tak dalam=orang yang banyak bicara atau sombong biasanya kurang ilmunya
7.       Air cucuran atap jatuh ke pelimbahannya=biasanya sifat menurut teladan orang tuanya
8.       Air di daun keladi=sukar di ajar atau dinasihati
9.       Air di cencang tiada putus=persaudaraan tidak akan putas karena hanya perselisihian kecil
10.   Air jernih ikannya jinak=negeri yang serba teratur dengan penduduknya yang serba baik,baik pula budi bahasanya.
11.   Air pun ada pasang surutnya=senang dan susah selalu silih berganti
12.   Air susu dibalas dengan air tuba=perbuatan baik dibalas dengan perbuatan jahat
13.   Air tenang biasanya menghanyutkan=orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya
14.   Air yang tenang jangan disangka tiada berbuaya=orang pendiam jangan disangka tidak berani
15.   Api dalam sekam=hal-hal tidak baik yang tidak tampak dan bahkan semakin membahayakan
16.   Asam di darat,ikan di laut bertemu di belanga=laki-laki dan perempuan kalau sudah jodoh pasti akan bertemu juga
17.   Bagai anjing beranak enam=kurus sekali
18.   Bagai di sayap dengan sembilu=rasa hati yang sangat pedih
19.   Bagai duri di dalam daging=suatu yang selalu menyakitkan hati dan mengganggu pikiran
20.   Bagai itik pulang petang=sangat lambat jalannya
21.   Bagai mendapat durian runtuh=mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka
22.   Bagai menulis di atas air=melakukan perkerjaan yang sangat sukar atau membawa mustahil secara hasil
23.   Bagai pinang dibelah dua=sama persis
24.   Bagai rambut di belah seribu=sedikit sekali
25.   Bagai rumah ditepi tebing=selalu dalam kecemasan dan ketakutan
26.   Bagai telur di ujung tanjuk=terancam bahaya
27.   Bagaimana ditanam begitulah dituai=tiap-tiap orang ber buat jahat,jahatlah balasannya,begitu sebaliknya
28.   Bahasa menunjukkan bangsa=budi bahasa atau pangrai serta tutr kata menunnjukkan sifat serta tabitatnya
29.   Ilmu padi,kian berisi kian runduk=makin berilmu tidak sombong
30.   Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama=setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di dunia. Seandainya baik perbuatannya, maka sudah barang tentu namanya akan dikenang sebagai orang baik dan sebaliknya.
31.   Bagai pungguk merindukan bulan= seseorang yang membayangkan atau menghayalkan sesuatu yang tidak mungkin.

32.   Bagai Makan Buah Simalakama= bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit untuk dipilih.
33.   Kalah jadi abu, menang jadi arang = menang kalah sama saja, sama-sama merugi
34.   Sudah jadi abu arang = telah rusak sama sekali
35.   Sebagai abu di atas tunggul = sulit sekali, mudah jatuh
36.   Berdiang di abu dingin = minta pertolongan kepada orang yang miskin
37.   Mengabui mata orang = menipu atau membuat bodoh orang
38.   Asal ada, kecilpun pada = Kalau tak ada rejeki yang banyak, rejeki yang sedikitpun sudah cukup
39.   Ketika ada sama dimakan, waktu tak ada sama ditahan = sama-sama berbahagia dan sama-sama menderita
40.   Ketika ada jangan dimakan, telah habis maka dimakan = uang simpanan kita jangan dihambur-hamburkan, supaya kelak tidak menyusahkan kita sendiri
41.   Ada udang dibalik batu = ada maksud tertentu
42.   Harap pada yang ada, cemas pada yang tidak = orang yang kurang sabar
43.   Tak ada tolak angsurnya = tak mau mengalah sedikitpun
44.   Adat teluk timbunan kapal=Kita meminta atau meminjam kepada yang punya dan kita bertanya kepada yang pandai
45.   Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam=Orang muda harus sabar jika merindukan sesuatu, orang tua harus sabar jika menghadapi  kesukaran
46.   Adat hidup tolong-menolong, adat mati jenguk-menjenguk=Hendaklah kita tolong menolong dalam segala hal
47.   Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung=segala sesuatu harus kita kerjakan, menurut adat-istiadat atau kebiasaan yang berlaku
48.   Adat dunia balas-membalas, syariat palu-memalu=baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat
49.   Adat rimba raya, siapa berani ditaati=manusia yang tidak mempergunakan akalnya, hanya mempergunakan kekerasan atau kepuasan saja
50.   Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah=hendaklah kita hidup menurut adat yang baik
51.   Air tenang menghanyutkan =orang pendiam biasanya banyak ilmu
52.   Bagai air didaun talas = Orang yang tidak tetap pendiriannya
53.   Ada air ada ikan = Dimana kita tinggal, disitulah kita mendapat rezeki
54.   Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang juga=Budi baik tak dapat dilupakan selama-lamanya
55.   Biar badan Penat,asal hati senang=Kalau hati senang, segala susah payah tak akan terasa
56.   Badan dapat dimiliki, hati tak dapat dimiliki=Orang yang selalu menurut apa yang diperintahkan tetapi dalam hatinya tetap menyangkal dan melawan
57.   Selama hayat dikandung badan =Selama kita hidup
58.   Menjemur bangkai ke atas bukit =Menceritakan keahlian diri sendiri kepada orang lain
59.   Menegakkan benang basah =Mengerjakan seseuatu yang sia – sia saja
60.   Sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain =Peri perbuatan orang yang sabar dan tak lekas putus asa, Lama – lama berhasil juga
61.   Putus benang dapat dihubung, putus arang susah sekali=
Perselisihan antara saudar sendiri, mudah berbaik kembali,tetapi persengketaan dengan orang lain sukar untuk diselesaikan
62.   Tak benang batu digelas = Dalam hal ketiadaan, apa yang ada dipakai
63.   Tiap – tiap celaka ada gunanya=Orang yang telah mendapat celaka itu tentu akan insaf lalu berhati – hati, Supaya jangan terulang lagi
64.   Tuah Anjing Celaka kuda =Berbahagia buat orang lain belum tentu berbahagia buat kita,Kadang – kadang merusakkan
65.   Jangan bercermin air keruh =Jangan mencontoh yang buruk
66.   Kilat Cermin Sudah kemuka,kilat berlium sudah kekaki =Maksud yang jahat itu sudah diketahui
67.   Membusungkan dada = Angkuh dan sombong,
68.   Merengkuh kedada = Mau banyak saja
69.   Dalam lautan dapat diduga,dalam hati siapa tahu=Tak dapat kita mengetahui isi hati orang lain
70.   Dalam sudah keajukan, dangkal sudah keseberang=Telah diketahui isi dan maksud hati seseorang
71.   Dilepas tapi dipegang ekor=Menyuruh atau melepas dengan setengah hati
72.   Habis minyak sepasu, ekor anjing tidak akan lurus=Sukar akan memperbaiki orang jahat itu, karena bila ada kesempatan Pastilah ia akan berbuat kejahatan pula
73.   Seperti emas yang baru disepuh=Perempuan yang sangat elok parasnya
74.   Emas disangka Loyang=Karena miskin dan melarat, dia sangka orang jahat, padahal ia seseorang yang tinggi budi dan prikemanusiaannya
75.   Hutang Emas boleh dibayar, hutang budi dibawa mati=Budi yang baik itu akan diingat selama-lamanya
76.   Emas berpeti, kerbau berkandang=Hendaknya harta benda kita hemat dan pelihara baik - baik
77.   Tak ada gading yang tak retak=Segala sesuatu tak ada yang sempurna pasti ada cacatnya
78.   Baru dapat gading bertuah,terbuang tanduk kerbau mati =Orang yang tidak mengindahkan yang lama, karena telah dapat yang baru Yang lebih indah
79.   Semahal – mahal gading, kalau patah tidak berguna=Semulia-mulia orang, kalau ia berbuat kejahatan,pasti tak akan berharga lagi dalam masyarakat
80.   Seperti Harimau menyembunyikan kukunya=Orang yang binasa karena ilmunya atau pangkatnya
81.   Harimau mati meninggalkan belang,gajah mati meninggalkan gading,manusia mati meninggalkan nama=Orang yang baik budi dan tingkah lakunya, walau ia sudah mati namanya tetap disebut orang juga
82.   Bagai Harimau beranak muda = Sangat ganas kepada istrinya
83.   Tak akan harimau makan anaknya=Mustahil ayah akan membinasakan anaknya, walu ia berdosa besar sekalipun
84.   Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggala=Kasih ibu tiada hingganya, tapi kasih anak terbatas, kadang-kadang tak ada sama sekali
85.   Ilmu yang tidak dengan amal , seperti pohon kayu yang tidak berbuah=Pengetahuan itu harus dipergunakan, supaya ada manfaatnya.
86.   Jerat tiada lupa akan pelanduk,tapi pelanduk lupa akan jerat=Seseorang yang telah menipu atau berbuat jahat akan dapat pembalasan Kejahatan itu, karena ia kerap kali lupa akan kejahatan itu
87.   Jiwa Bergantung diujung rambut=Dalam keadaan yang berbahaya, jiwa terancam
88.   Hutang jiwa dibayar dengan jiwa = Siapa yang berbuat jahat, jahat pula pembalasannya
89.   Hati panas lupalah kacang akan kulitnya=Seseorang yang telah mendapat kesenangan dan berbahagiaan, lupa ia akan asalnya dan kepada sahabat kenalannya
90.   Seperti kambing dikuliti hidup – hidup = Menderita kesakitan yang tak terhingga seperti kambing dengan harimau Orang yang sudah lemah melawan orang yang berkuasa
91.   Seperti kambing harga 3 kupang =Orang kecil baru berkuasa biasanya membanggakan kekuasaanya
92.   Bagai berlaki anak semang = Perempuan yang menggampangkan saja satu perkara dengan tidak mengindahkan suaminya
93.   Bagai menanti laki pulang maling = Seseorang yang merasa sangan khwatir, kalau – kalau segera akan terjadi sesuatu yang menyusahkan
94.   Dimana tanah dipijak, disitu langit dijunjung = Hendaklah kita menurut adat istiadat yang kita tempati
95.   Kelangit tak sampi, kebumi tak nyata = Seseorang yang belum tamat pelajarannya sehingga menjadi canggung
96.   Kalau langit hendak menimpa bumi, bisakah ditahan dengan telunjuk =Kaum lemah, tak mungkin dapat menghindari diri dari siksaan-siksaan orang yang berkuasa
97.   Seperti seludang menolak mayang =Perihal orang tua yang melepaskan anaknya yang telah dewasa
98.   Mati – mati mandi bair basah, mati berdawat biarlah hitam =Janganlah kepalang tanggung, kerjakanlah sungguh – sungguh biar selesai
99.      Nasi telah menjadi bubur= Kesalahan yang amat disesalkan karena tak dapat diperbaiki
100.   Biar nasi terbuang, asal jangan periuk pecah= Seorang ibu yang sangat susah melahirkan anak biarlah anaknya mati asal ibunya tertolong
101.   Enak nasi Dikunyah-kunyah, Enak kata diperkatakan =Sesuatunya baik diperbincangkan lebih dahulu
102.   Payah – payah dilamun ombak, tercapai juga tanah tepi= Setelah berapa lama ditimpa  kemalangan akhirnya mendapat kesenangan juga
103.   Kasihan Ombak, maka mandi = Menunggu belas kasihan orang
104.   Ombak menggamang mati jauh =Orang yang ragu – ragu akan mengerjakan sesuatu yang telah dipikirkan, tentu tidak akan berhasil dan mendapat kerugian.
105.   Dicubit paha kanan, paha kiripun berasa sakit = Jika salah seorang keluarga kita diganggu atau dianiaya orang, kita pun ikut merasakannya
106.   Ada paha ada kaki, ada nyawa ada rejeki =Tiap-tiap makhluk ada rejekinya masing - masing
107.   Betapapun lurus paku, ujungnya berkelok juga =Orang jahat itu walaupun perkataannya baik akan jahat juga maksudnya
108.   Sebagai menarik rambut dalam tepung, rambut jangan putus, tepung jangan bergerak=
Menyelesaikan sesuatu sangat sulit, meminta kesabaran dan kebijaksanaan yang tiada
terhingga,supaya hasilnya menyenagkan kedua belah pihak
109.   Sembahyang mencari akal, rukuk mencari kira – kira= Pura-pura berbuat baik, tetapi sesungguhnya ia jahat dan tiada senonoh kelakuannya
110.   Bodoh – bodoh sepat, tak makan pancing emas = Sebodoh – bodoh orang dapat juga membedakannya,yang baik atau buruk baginya
111.   Mulut tabuh dapat disumbat, mulut orang bagaimana menyumbatnya=
Jika sesuatu rahasia telah diketahui orang sebentar saja tersiar kemana kemana.
112.   Yang tajam tumpul, yang bisa tawar = Kata-kata yang lemah lembut itu dapat menawarkan hati yang panas dan mendamaikan orang –orang yang berselisih
113.   Setajam – tajam parang , tajam juga mulut orang = Perkataan yang tajam itu lebih pedih rasanya daripada kena pisau belat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar